Rabu, 04 Januari 2017

thumbnail

Kumpulan materi Matematika Smp/Mts semester 1 & 2 LENGKAP - BURUAN !!

Kumpulan materi Matematika Smp/Mts semester 1 & 2 LENGKAP.

Related image
Salam kenal untuk teman teman muslim diseluruh dunia. pada blog saya yang satu ini  akan membagikan sedikit ilmu tentang materi matematika untuk smp atau mts kelas 8 semester 1 ataupun 2. Jika teman teman kesulitan dalam pembelajaran Matematika , jangan kuatir saya akan mencoba membantu teman teman semuanya semampu saya. jika dalam peng-upload saya ini ada kesalahan saya minta maaf sebesar besarnya.

Jika teman teman berminat untuk mengetahui materi Matematika ini,,  bisa klik link download dibawah ini

MUNUJU KE MATERI MATEMATIKA

Rabu, 07 September 2016

thumbnail

Materi Aqidah akhlak kelas 8 terlengkap

UME MATERI AQIDAH AKHLAK KELAS 8




MATERI AQIDAH AKHLAK MTS KELAS 8

BAB  I
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Standar kompetensi :
Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT.
Kompetensi Dasar :
1.      Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
2.      Menunjukan nama-nama kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya.
3.      Menyebutkan fungsi dan tujuan diturunkannya kitab-kitab Allah SWT.
4.      menyebutkan isi pokok kitab-kitab: Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
5.      menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT. untuk melanjutkan klik SELENGKAPNYA
thumbnail

MATERI AQIDAH AKKHLAH untuk MTs Kelas 7

Aqidah Akhlak MTs Kelas 7
MATERI AQIDAH AKHLAK KELAS VII
A.  Pengertian Aqidah Islam
       Aqidah berasal dari kata                yang artinya ikatan atau ikatan (ikatan dua utas tali dalam satu simpul sehingga kedua tali tersebut menjadi tersambung. Dengan demikian Akidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim, dan memiliki prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang teguh oleh penganutnya (kaum muslimin).
B.  Dasar Aqidah Islam
       Dasar Akidah Islam adalah Al-Qur’an dan al-Hadis. Sebagaimana Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 285:
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadanya (Al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun dari rasul-rasul-Nya’. Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat’. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (Q.S. Al-Baqarah: 285).
Sabda Rasulullah Saw:
Artinya: “Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah (al-Qura’an) dan Sunnah Rasulullah (al-Hadis).” (HR. Bukhari dan Muslim).
C.  Tujuan Aqidah Islam
      1.   Menumbuhkan dan membina dasar-dasar ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia sejak lahir.
      2.   Meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan.
      3.   Menghindarkan manusia dari kemusyrikan
      4.   Membimbing akal pikiran agar tidak tersesat.
D.  Iman, Islam dan Ihsan
     1.   Pengertian Iman
       Iman secara bahasa berasal dari kata                                                 yang artinya percaya atau menerima.  Sedangkan iman menurut istilah ilmu tauhid adalah:
Artinya: Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan memperbuat dengan anggota badan (beramal).
     2.   Pengertian Islam
        Islam secara bahasa berasal dari kata                                                    yang artinya, patuh, pasrah, menyerahkan diri atau selamat. Sedangkan menurut istilah, Islam adalah agama yang mengajarkan agar manusia patuh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
     3.   Pengertian Ihsan
      Ihsan secara bahasa berasal dari kata                                                          yang artinya kebaikan atau berbuat baik. Sedangkan Ihsan menurut istilah ialah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT atas dasar kesadaran dan keikhlasan
E.  Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
       Seseorang tidak dikatakan muslim jika tidak beriman. Dan seorang muslim yang beriman jika tidak dibuktikan dengan amal nyata dalam kehidupannya, maka tidak sempurna imannya.Dengan demikian, antara iman, islam dan ihsan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI ALLOH SWT
A.  Sifat Wajib yang Nafsiyah
      Sifat Nafsiyah adalah sifat yang berhubungan langsung dengan Dzat Alloh. Sifat nafsiyah tersebut hanya ada satu yaitu
1. Wujud (ada), mustahil ‘Adam (tiada).
“Allah-lah yang menciptakan Iangit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. (QS. As Sajdah: 4).
B.  Sifat Wajib yang Salbiyah
      Sifat Salbiyah adalah sifat yang dapat meniadakan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi Allah SWT. Dengan sifat Salbiyah ini, Allah dapat menampakkan idenditas-Nya dan berbeda dengan makhluk-Nya,
Sifat-sifat Salbiyah tersebut yaitu:
1. Qidam (paling awal), mustahil Huduts (ada yang mendahului).
“Dialah yang Awal dan Yang Akhir. Yang Zhahir (Yang nyata adanya karena banyak buktinya) dan yang Batin (yang tak dapat digambarkan hikmat Dzat-Nya oleh akal).” (QS. Al Hadid: 3).
2. Baqo (kekal/abadi/tidak pernah berakhir), mustahil Fana (berakhir).
“Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 27).
3. Mukholafatu lil hawaditsi (berbeda dengan semua mahluk/segala sesuatu), mustahil Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai).
Ditegaskan dalam Al Qur’an, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. Asy Syuro: 11).
4. Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), mustahil Ihtiyaju lighoirihi (membutuhkan yang lain).
“sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al Ankabut: 6).
5. Wahdaniyat (Esa/Tunggal), mustahil Ta’adud (terbilang).
“Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS.Al Ikhlas: 1).
C.   Sifat Wajib yang Ma’ani
      Sifat Ma’ani adalah sifat-sifat abstrak yang wajib dimiliki oleh Allah SWT. Sifat ma’ani tersebut yaitu:
1.   Qudrat (Kuasa), mustahil ‘Ajzun (lemah).
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).
2.   Irodat (berkehendak), mustahil Karohah (terpaksa).
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).
3.   Ilmu (maha mengetahui), mustahil ]ahlun (bodoh).
“Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.An Nisa’: 176).
4.   Hayat (hidup), mustahil Mautun (mati).
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).
5.   Sama’ (Maha mendengar), mustahil Shummu (tuli).
“Dan Allah Maha Mendengar serta Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqoroh: 256).
6.   Bashor (Maha Melihat), mustahil ‘Ama (buta).
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18).
       7. Kalam (berfirman), mustahil Bukmun (bisu).
“Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung.” (QS. An Nisa: 164).
D.  Sifat Wajib yang Ma’nawiyah
      Sifat Ma’nawiyah adalah Perwujudan dari sifat ma’ani. Sifat Ma’nawiyah tersebut yaitu:
      1.  Qodiron (Dzat Yang Maha Berkuasa), mustahil Kaunuhu ‘ajizan (Dzat yang lemah).
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).
      2.  Muridan (Dzat Yang Maha Berkehendak), mustahil Kaunuhu karihan (Dzat yang terpaksa).
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.” (QS. l1/Hud: 107).
      3.  Aliman (Dzat Yang Maha Mengetahui), mustahil Kaunuhu jahilan (Dzat yang bodoh).
“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu.” (QS. 4/An Nisa’: 176).
      4.  Hayyan (Dzat Yang Hidup), mustahil Mayyitan (Dzat yang mati).
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).
      5. Sami’an (Dzat Yang Maha Mendengar), mustahil Kaunuhu ashomma (Dzat yang tuli).
“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” [QS. Al Baqoroh: 256).
      6.  Bashiron (Dzat Yang Maha Melihat), mustahil Kaunuhu ‘ama (Dzat Yang buta).
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18).
      7.  Mutakalliman (Dzat yang berfirman), mustahil Kaunuhu abkama (Dzat yang bisu).
“Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung.” [QS. An Nisa’: 164).
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
A.  Pengertian Beriman Kepada Kitab-kitab Allah SWT
      Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. ialah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab suci-Nya kepada Rasul-rasul pilihan-Nya. Kitab-kitab tersebut berisi wahyu-Nya untuk disampaikan kepada manusia.
B.  Bukti/Dalil Kebenaran Adanya Kitab-Kitab Allah SWT
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (Q.S. An-Nisa : 136)
C.  Nama-nama Kitab-Kitab Allah SWT
      1.   Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa as. Sekitar abad 12 SM di wilayah Mesir dan Israel
      2.   Kitab Zabur, kitab ini diturunkan kepada Nabi Daud as. Sekitar abad 10 sm di daerah Israel, Palestina sekarang
      3.   Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa as. Permulaan abad Masehi
      4.   Kitab Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Abad ke enam Masehi di Mekah, Madinah dan sekitarnya.
D.  Fungsi Kitab-Kitab Allah SWT
      1.   Sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia
      2.   Sebagai landasan hukum dan etika
      3.  Sebagai tempat kembalinya segala persoalan
E.  Isi Pokok Kitab-Kitab Allah SWT
      1.  Isi Kitab Taurot
            a.    Berisi tentang tauhid (meng-Esakan Allah SWT)
            b.    Berisi tentang Tata cara beribadah Kepada Allah SWT (Tuntunan Syariat)
     2.  Isi Kitab  Zabur
            a.  Berisi tentang zikir,
            b.  Berisi tentang nasihat,
            c.  Berisi tentang hikmah
      3.  Isi Kitab Injil
            a.  Berisi tentang Tauhid
            b.  Berisi tentang hukum-hukum Allah
     4.  Isi Kitab Al-Quran
            a.  Berisi tentang Aqidah
            b.  Berisi tentang Ibadah (Syariah)
            c.  Berisi tentang Muamalah
           d.  Berisi tentang Akhlaq
           e.  BerisiJanji dan ancaman
           f.  Berisi Tentang Tarikh ( sejarah umat yang lampau )
AKHLAK TERPUJI TERHADAP DIRI SENDIRI
A.    Tawakal
1.    Pengertian Tawakal
       Kata tawakal berasal dari bahasa Arab (Tawakkala-yatawakkalu-tawakkulan), yang berarti berserah diri, mewakilkan. Secara istilah, tawakal adalah berserah diri kepada Allah atau menyerahkan suatu urusan kepada kebijakan Allah yang mengatur segala-galanya.
2.    Dampak Positif Tawakal
      a.   Memperoleh kepuasan batin karena keberhasilan usahanya mendapat ridho Allah.
      b.   Memperoleh ketenangan jiwa karena dekat dengan Allah yang mengatur segala-galanya. Mendapatkan keteguhan hati.
      c.   Memperoleh keteguhan hati sehingga tidak mudah goyah karena pengaruh lingkungan.
      d.   Menumbuhkan rasa kesadaran akan kelemahan diri dan mengakui Kebesaran Allah SWT.
B.    Ikhtiar
1.   Pengertian Ikhtiar
       Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab ( ikhtara-yakhtaru-ikhtiyaaran) yang berarti memilih. Ikhtiar diartikan berusaha karena pada hakikatnya orang yang berusaha berarti memilih.
2.    Dampak Positif Ikhtiar
      a.   Merasa batinnya puas karena dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
      b.   Terhormat dalam pandangan Allah dan sesame manusia karena sikapnya.
      c.   Dapat berlaku hemat dalam membelanjakan hartanya
C.    Sabar
1.     Pengertian Sabar
       Sabar     berarti tahan menderita sesuatu, tidak lekas marah, tidak lekas patah hati, dan tidak lekas putus asa.
2.    Dampak Positif Sikap Sabar
      a.   Memiliki emosi yang stabil
      b.   Memiliki harapan akan masuk ke surge sesuai janji Allah da;am surat al-Baqarah ayat 155
      c.   Berhasil mengembalikan persaudaraan yang hamper rusak.
D.   Syukur
1.    Pengertian Syukur
       Syukur berasal dari bahasa Arab yang berarti berterima kasih. Menurut istilah, bersyukur adalah berterima kasih kepada Allah atas karunia yang dianugerahkan kepada dirinya.
2.   Dampak Positif Bersyukur
      a.   Memperoleh kepuasan batin karena dapat menaati salah satu kewajiban hamba terhadap Allah
      b.   Terhindar dari sifat tamak
      c.   Mendapat jaminan tambahan nikmat Allah
E.   Qonaah
1.   Pengertian Qonaah
       Kata qonaah berasal dari bahasa Arab yang berarti rela, suka menerima yang dibagikan kepadanya. Adapun secara istilah, qonaah adalah rela menerima kenyataan hidup yang dialami,tidak berkeluh kesah, tidak pula mengangan-angan kesenangan yang diterima orang lain.
2.  Dampak Positif Qonaah
      a.   Terhindar dari sifat tamak
      b.    Dapat merasakan ketenteraman hidup karena merasa cukup atas karunia Allah yang dianugerahkan kepada dirinya
      c.    Mendapat jaminan tambahan nikmat dari Allah dan terhindar dari ancaman siksa yang berat
AKHLAK TERCELA KEPADA DIRI SENDIRI
A. Ananiah
1.   Pengertian Ananiah
Kata ananiah berasal dari bahasa Arab yang artinya aku. Secara istilah, ananiah berarti sikap keakuan, sikap mementingkan diri sendiri, kurang memerhatikan orang lain.
2.    Dampak Negatif Ananiah
      a.   Tidak disukai dalam pergaulan karena dia meremehkan orang lain
      b.   Menurunkan martabatnya sehingga lambat laun tidak disukai orang
      c.   Terisolir dari pergaulan masyarakat lingkungannya
B. Putus Asa
1.    Pengertian Putus Asa
       Putus asa bisa diartika habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai.
2.      Dampak Negatif Putus Asa
      a.   Merugikan diri sendiri
      b.   Susah untuk mencapai kemajuan
      c.   Telah terkena sifat-sifat kafir karena putus asa dari rahmat Allah
C. Gadab
1.   Pengertian Gadab
       Gadab berasal dari bahasa Arab yanga artinya merasa(perasaan) sangat tidak senang dan panas(karena dihina, diperlakukan kurang baik) dan sebagainya.
2.   Dampak Negatif Gadab
      a.   Bagi Pelakunya Sendiri
             1) Tidak dapat berfikir secara tenang dalam menghadapi persoalan
             2) Mudah terkena tekanan batin
             3)  Susah menerima kebenaran dan saran
      b. Bagi Orang Lain
             1) Tidak dapat diajak berkomunikasi secara baik
             2)  Menimbulkan kekhawatiran apabila melakukan hal-hal yang tidak diinginkan
D. Tamak
1.   Pengertian Tamak
       Kata tamak berasal dari bahasa Arab yang berarti loba, tamak, dan rakus. Secara istilah, tamak berarti terlampau besar nafsunya terhadap keduniaan.
2.   Dampak Negatif Tamak
      a.   Mudah terjerumus ke dalam kehidupan yang sesat karena keduniaan
      b. Tercela dalam pandangan sesame manusia, karena orang yang tamak cenderung bakhil
      c.   Jauh dari petunjuk agama karena waktunya habis untuk memikirkan harta
thumbnail

Materi Pelajaran FIQIH Terlengkap Kelas VII,VIII dan IX

Hallo saudara - saudara seagama islam.!!
kali ini saya akan membagikan materi mts untuk mapel atau pelajaran fiqih TERLENGAKAP mulai dari kelas VII,VIII, dan IX. untuk membaca materi tersebut anda harus KLIK DISINI

                                                                                                       

About

Diberdayakan oleh Blogger.